Petilasan Prabu Siliwangi Dicongkel Dijadikan Jimat
Kawasan Jawa Barat banyak tersebar aneka peninggalan bersejarah. Mulai dari zaman megalitikum sampai zaman kerajaan. Salah satu tokoh yang terkenal dengan peninggalan bersejarah yakni Prabu Siliwangi, raja di kerajaan Pajajaran.
Nah, kini lokasi petilasan atau tempat yang pernah disinggahi Prabu Siliwangi tengah terancam. Banyak pemburu akik yang memburu batu-batu yang dijadikan penanda di petilasan.
Padahal itu batu andesit, batu biasa bukan akik. Hanya saja, ini terkait dengan kepercayaan jadi jimat. Batu dari makam Prabu Siliwangi.
Tak hanya Prabu Siliwangi, tokoh lain di masa kerajaan seperti Subanglarang atau juga tempat tertentu yang ada makam dengan batu jadi sasaran. Biasanya para pemburu akik datang malam.
Ulah para pemburu akik ini memang merisaukan. Situs cagar budaya kini menjadi ancaman.
Ya sebenarnya bagus ya akik, bisa bikin ekonomi suatu daerah berkembang. Tapi pemburu akik yang ke petilasan atau makam ini cari akik yang kaitannya untuk khasiat tertentu, bukan keindahan.
Kawasan Jawa Barat banyak tersebar aneka peninggalan bersejarah. Mulai dari zaman megalitikum sampai zaman kerajaan. Salah satu tokoh yang terkenal dengan peninggalan bersejarah yakni Prabu Siliwangi, raja di kerajaan Pajajaran.
Nah, kini lokasi petilasan atau tempat yang pernah disinggahi Prabu Siliwangi tengah terancam. Banyak pemburu akik yang memburu batu-batu yang dijadikan penanda di petilasan.
Padahal itu batu andesit, batu biasa bukan akik. Hanya saja, ini terkait dengan kepercayaan jadi jimat. Batu dari makam Prabu Siliwangi.
Tak hanya Prabu Siliwangi, tokoh lain di masa kerajaan seperti Subanglarang atau juga tempat tertentu yang ada makam dengan batu jadi sasaran. Biasanya para pemburu akik datang malam.
Ulah para pemburu akik ini memang merisaukan. Situs cagar budaya kini menjadi ancaman.
Ya sebenarnya bagus ya akik, bisa bikin ekonomi suatu daerah berkembang. Tapi pemburu akik yang ke petilasan atau makam ini cari akik yang kaitannya untuk khasiat tertentu, bukan keindahan.
No comments:
Post a Comment